PW FRN PELALAWAN RIAU, DEDY.
PELALAWAN RIAU, SINAR PENA.COM- Fenomena ikan mendadak mati yang terjadi di aliran sungai Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau pada Rabu (05/11/2025) membuat heboh masyarakat hingga Bupati Pelalawan turun langsung dan meminta Dinas terkait mengungkapkan kematian ribuan ekor itu.
Keseriusan dan ketegasan pemerintah daerah dalam menangani fenomena ikan mati yang kerap terjadi perlu menjadi perhatian serius.
Jika kematian ikan yang mendadak di sungai tidak ditangani dengan serius, hal ini akan menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan ekosistem secara keseluruhan.
Untuk itu, Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW FRN) PW FRN Pelalawan menegaskan perlu adanya pengawasan dan pengawalan secara ketat.
"Fenomena ikan mati yang terjadi di daerah -daerah lain di Pelalawan tidak kali ini saja. Beberapa kali pernah terjadi kemudian beritanya senyap dan hilang begitu saTak ada kejelasan dan penjelasan apa penyebabnya," ungkap Ketua PW FRN Dedy Rizaldi, CLA. kepada awak media, Rabu (05/11/2025).
"Perlu adanya pengawalan ketat agar kasus kematian ikan misterius ini tidak terjadi lagi. Sebab fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan membutuhkan upaya pemulihan yang tidak sebentar," jelasnya.
"Ikan mendadak mati di sungai kemudian masyarakat berbondong-bondong datang mengambil untuk dikonsumsi maupun dijual kembali. Meskipun secara agama Islam bangkai ikan laut hukumnya halal, tapi kita tidak tahu penyebab kematiannya.
Tidak tahu pasti mengapa ikan tersebut mati. Ya... Penyebabnya bisa jadi karena keracunan limbah, pencemaran, penyakit, atau faktor lain yang bisa membahayakan kesehatan kita. Jadi misalnya itu terjadi karena limbah, efeknya itu tidak hanya kerusakan lingkungan saja tetapi juga pada kesehatan manusia," terangnya lagi.
"Kita tunggu saja nanti bagaimana hasil kerja dinas terkait. Biarkan mereka bekerja. Nantikan katanya mau diumumkan tu, ya sudah kita tunggu pengumuman dari mereka. Ngga diumumkan kita tanya kenapa ngga diumumkan.
Artinya apa? Butuh transparansi dari pemerintah agar jelas di masyarakat dan jika memang ada dugaan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah, maka jelas ada sanksi bagi mereka si pencemar.
Harus kasih sanksi yang berat agar tidak berulah lagi," tegas Ketua PW FRN Pelalawan Riau, Dedy.
Bupati Pelalawan H. Zukri, SM.MM patut diacungkan jempol kata Dedy. Begitu dapat info langsung turun ke sungai untuk melihat kebenaran ikan mati di sungai itu, bahkan langsung memerintahkan Kadis DLH dan Kadis Perikanan untuk pengambilan sample.
Dedy berharap, apa yang dilakukan oleh orang nomor satu di Pelalawan itu benar-benar ditindaklanjuti hingga nanti mengumumkan hasilnya ke publik. "Jadi ada keterbukaan informasi sehingga publik tidak menilai bahwa apa yang dilakukan pemerintah bukan hanya omon-omon saja, "pungkasnya.
Selain itu, Dedy juga mengapresiasi dan mendukung Perhimpunan Pemuda Peduli Kampung (P3K) yang akan mengawal proses pemeriksaan air sungai pada Fenomena ikan mati ini.
"Tetap terus kawal sampai nanti diumumkan ke publik," pintanya. (*)Red.

Posting Komentar