KOTA BEKASI SINAR PENA.COM - Terkait adanya keluhan dari pihak tertentu terkait dengan pemberitaan yang tidak berimbang dan terkesan menyudutkan, Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Nio Helen menanggapi bahwa dalam menjalankan tugasnya seorang wartawan terikat dengan prinsip prinsip jurnalistik dan harus disertai dengan konfirmasi pihak pihak yang diberitakan.
" Wartawan tidak hanya sekedar menulis berita tanpa adanya kroschek dan selalu mengedepankan keberimbangan guna menjadikan produk berita yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip jurnalistik sesuai dengan kode etiknya," ujar Nio Helen.
Dikatakan bahwa perlu dipahami oleh semua pihak bahwa wartawan, sebelum berita diterbitkan, proses verifikasi, klarifikasi, dan upaya untuk mewujudkan keberimbangan sudah dijalankan sesuai prinsip kerja jurnalistik.
Nio Helen, juga menyebutkan bahwa wartawan kerap tidak mendapat tanggapan bahkan di Bola pimpong saat melakukan konfirmasi. Hal itu berdampak pada ketidak Adanya perspektif narasumber dalam suatu Pemberitaan. Bila mana konfirmasi aja diabaikan atau tidak direspon, wartawan tetap berkewajiban menyampaikan informasi berdasarkan data yang ada. Maka, jangan salahkan pers jika pemberitaan terasa berat sebelah. Kuncinya ada pada keterbukaan.
" Saya menghimbau kepada rekan wartawan khususnya di wilayah Kota Bekasi , agar tetap dalam koridor etika dan patuh pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta menjalankan tugas sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Wartawan selalu menekankan bahwa kebebasan pers harus diimbangi dengan tanggung jawab. Profesionalisme, akurasi, dan integritas adalah hal mutlak dalam setiap produk jurnalistik,” ujarnya.
Selain itu juga diharapkan kepada semua pihak, baik pemerintah, TNI dan POLRI serta swasta, maupun masyarakat umum, untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan wartawan Khususnya di Kota Bekasi.
“Gunakan hak jawab jika merasa dirugikan oleh pemberitaan. Wartawan bukan musuh yang harus di hindari, tapi Wartawan adalah mitra untuk membangun transparansi dan kepercayaan publik,” tutup Nio Helen.
(SAPARUDIN) Red.
Posting Komentar