STOP PRESS : Kepada Nara Sumber SINARPENA.COM Diharap untuk tidak melayani wartawan kami yang KTA dan Kartu liputan Persnya sudah habis masa berlakunya. Demikian , atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Kepala Dusun 3, Tidak Ada Pemotongan Bansos Didesa Karangsegar Pebayuran


Murnah warga kp Pisangbatu Rt 001/006 Dusun 3
Foto sinarpena.com/SJ/Mila

KABUPATEN BEKASI, SINARPENA.COM – Kabar tentang dugaan  pemotongan bantuan sosial  didesa Karangsegar kecamatan Pebayuran terhadap salah seorang warga dibantah keras oleh Ija Mahendra Kepala Dusun 3 Rt 001/006.

Menurutnya yang  sebenarnya terjadi adalah bukan pemotongan melainkan warga sendirilah yang mempunyai inisiatif untuk sekedar memberikan uang jalan untuk pengurusan Kartu yang terblokir.

“ Saya ingin meluruskan persoalan yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pada awalnya warga bernama Murnah kartu BPNT nya terblokir dan tidak bisa dicairkan. Pada waktu itu bulan Agustus dan memang ada bantuan dari Pemerintah sebesar Rp 500 Ribu Rupiah.,” ujar Ija Mahendra.

Dikatakan bahwa sebenarnya untuk mengurus masalah tersebut bukanlah tupoksinya  namun karena Murnah adalah warga yang kurang mampu dan memang perlu dibantu, apalagi dirinya tidak bisa mencairkan bantuan yang Rp 500 Ribu, akibat kartunya terblokir, atas dasar itulah Kepala Dusun 3 membantu untuk melaporkan dan memperbaiki nya kekantor BNI di Grand Wisata Tambun Selatan.

“ Saya lantas membantu bu Murnah melaporkan dan Meminta untuk dipebaiki agar tidak terblokir. Alhamdullillah saya bisa membantunya dan dana bantuan Pemerintah sebesar Rp 500 Ribu dan uang itu pun setelah dicairkan diberikan kepada Bu Murnah.” Ujarnya.

Ija Mahendra pun tidak memungkiri kalau dirinya diberikan uang seratus ribu rupiah dari Bu Murnah dan itu bukan dipotong melainkan Bu Murnah mengucapkan terima kasih dan sebagai pengganti transportasi  karena Ija telah membantunya  mengurus kartunya yang terblokir.

Sementara itu  Murnah warga Dusun 3 Rt 001/006 kp Pisangbatu desa Karangsegar saat dikonfirmasi sinarpena.com mengakui kalau uang seratus ribu rupiah adalah sebagai tanda terima kasih dan pengganti  ongkos transpot  yang membantunya.

“ Saya dapet bantuan baru dua kali, yang ketiganya ga  bisa dicairin. Terus  saya minta tolong ke pak dusun 3 bapak Ija, untuk  ngebetulin.  Namanya udah dibantu saya ngasi seratus buat ganti ongkos dan saya iklas. Karena kalo ga dibantu pak Dusun saya ga bisa dapet beras karena pin nya terblokir,” ujar Murnah. (SJ- Mila/red)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama