JAKARTA, SINAR PENA.COM- – Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo memastikan Polri sesuai adalah sebuah organisasi yang terbuka dengan segala kritik. Hal itu sebagaimana instruksi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
“Dari awal Pak Kapolri memerintahkan kepada kita semua bahwa organisasi polisi ini adalah organisasi yang terbuka. Organisasi yang harus mendengarkan semua saran, masukan, kritik dari semua komponen bangsa,” ujar Komjen Pol. Dedi saat pembukaan Dialog Publik dengan tema Penyampaian Pendapat di Muka Umum Hak dan Kewajiban, Tindakan Anarkis Menjadi Tanggung Jawab Hukum di PTIK, Senin (29/9/25).
Komjen Pol Dedi mengemukakan, komitmen Polri untuk menjadi organisasi yang terbuka tercermin dari sikap Kapolri. Di mana sejak awal menjabat, Kapolri selalu terbuka akan masukan dan kritik.
Ditambahkan Wakapolri, beberapa tahun lalu terdapat fenomena kritik yang saat itu sempat ramai disampaikan lewat mural. Mural itu digambar di tempat yang memang viral.
“Ada petugas yang mencoba untuk menghapus kritikan mural tersebut. Pak Kapolri memerintahkan kepada Humas, jangan dihapus. Saya sudah perintahkan, kita ini organisasi yang terbuka, mendengarkan saran masukan dari semua pihak,” jelasnya.
Saat itu, Kapolri pun memerintahkan membuat lomba mural yang diikuti oleh seluruh polda-polda dan polres jajaran. Termasuk kritik yang sempat disampaikan lewat lagu-lagu, juga disikapi Kapolri dengan membuat festival musik jalanan di Yogyakarta.
“Tidak di situ saja. Pak Kapolri juga menyampaikan, Bang, buat lomba lagi Bang, lomba unjuk rasa bila perlu. Kita buat lomba unjuk rasa. Saksinya Mas Usman Hamid. Ya, Mas Usman Hamid dan beberapa narasumber ini kita juga undang,” ungkapnya.
Beberapa masukan dan kritik yang disampaikan, jelas Wakapolri, sebagai bentuk Kapolri yang menginginkan Polri menjadi organisasi terbuka. Dengan memandang semua masukan adalah bentuk cinta kepada Polri.
“Inilah pola-pola yang disampaikan oleh Pak Kapolri, bahwa kita organisasi Polri adalah organisasi yang harus mendengarkan semua saran, masukan, kritik dari semua komponen bangsa. Tujuannya satu, mereka itu sebenarnya cinta polisi,” ujarnya. (Red)
Posting Komentar