STOP PRESS : Kepada Nara Sumber SINARPENA.COM Diharap untuk tidak melayani wartawan kami yang KTA dan Kartu liputan Persnya sudah habis masa berlakunya. Demikian , atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Ketua MUI Dompu: Anak Tidak Hanya Butuh Asupan Gizi Jasmani Namun Butuh Asupan Gizi Rohani

 


DOMPU NTB, SINARPENA.COM - Menanggapi soal jam malam bagi anak remaja dan keluar Surat Edaran (SE) Bupati Dompu. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dompu, Drs H Moh. Nasuhi Jumat, (13/01/23) sekira pukul 17.35 Wita melalui Watshap menyebut sebagai langkah antisipatif. 

"SE tersebut merupakan langkah antisipatif dari sekian tanggung jawab Pemda untuk meng -eliminir terjadinya tindak kriminal oleh anak remaja atau menghindari terjadinya korban dari anak dan remaja", sebutnya. 

Menurut pria yang juga wartawan senior ini tanggung jawab pendidikan bagi anak dan remaja utamanya, ada di tangan orang tuanya di rumah. Maka, peran orang tua amat sangat penting bagi keberlangsungan pendidikan bagi generasi ini, karena waktu mereka lebih banyak di rumah. 

Dikatakannya, ketika kepedulian terhadap pendidikan anak terabaikan, maka ada pihak lain yang akan merenggut pendidikan mereka, yakni dominasi di luar lingkungan rumah. 



"Jika lingkungan pergaulan anak lebih banyak didominasi oleh pergaulan tanpa kendali, maka bisa jadi ini menjadi awal bagi virus yang akan menggerogoti perilaku anak", tandasnya. 

Ditegaskan, orang tua harusnya tau kapan anak-anak bermain, belajar, istrahat dan ibadah. Empat waktu bagi anak-anak ini penting untuk diperhatikan. Ketika orang tua lupa, dengan empat  jadwal itu, maka anak-anak itu, akan cenderung memilih mana yang lebih nyaman atas kemauan dan seleranya sendiri. 

Harus diakui, malam bagi anak-anak adalah waktu terbaik untuk belajar, istrahat dan ibadah. Dengan keluarnya jam malam bukan berarti menafikan kreatifitas, tapi ketika aktifitas itu hanya sekedar konkow atau hura-hura, maka itu akan melahirkan efek negatif. 

Diakuinya, dengan jam malam menjadi moment tepat untuk membersamai antara anak, ayah dan ibu, betapa komunikasi itu harus dibangun kembali, imbuhnya. 

Disampaikan pula, dengan kebersamaan itu, berarti orang tua sedang membuka sekat yang selama ini tertutup antar anak dan orang tuanya. Dengan demikian, Insyaa Allah suasana keakraban ditengah keluarga akan terbangun kembali dengan baik dan bersahaja. 

Diakhir penyampaiannya,  Ketua MUI yang juga Ketua BKM Masjid Raya Baiturrahman Kabupaten Dompu itu, mengingatkan pada para orang tua, untuk tidak lalai dari tanggungjawabnya. 

"Ingat tugas orang tua itu bukan hanya bertanggungjawab pada asupan gizi untuk jasmani anak saja, tapi juga asupan gizi bagi rohaninya", ingatnya seraya mengatakan Wallahu alam bishshawab. 

Dikesempatan yang sama,  Ilyas Yasin sebagai Pengamat sosial dari STIE Yapis Dompu, bahwa Surat Edaran yang dikeluarkan Pemda, menyampaikan harapan untuk mengurai persoalan anak remaja, agar berbagai pihak terkait, dapat bersinergi dalam mencegah pernikahan dini dan perceraian. 

Katanya, semua pihak terkait harus bersinergi mencegah kedua hal tersebut.

Berikut Ilyas memberikan solusi dalam mengurai persoalan anak remaja, harus diperbanyak berbagai kegiatan positif dan konstruktif bagi anak remaja, baik intra maupun ekstrakurikuler, entah itu di bidang olahraga, seni, keagamaan, akademik, pencinta alam, palang merah remaja dan lainnya. Seraya mengakui bahwa selama ini banyak sekolah kesepian, karena kurangnya kegiatan ekstrakurikuler. (Prokopim/ory).


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama